Rabu, 13 Maret 2013

Kuduslah Kamu Sebab Aku Kudus


Bacaan : Imamat 19
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kudus diartikan suci, murni. Sedangkan Murni memiliki arti suci, asli. Suci memiliki pengertian bersih, tak berdosa.
Jadi bisa disimpulkan bahwa kudus adalah sesuatu yang bersih dari dosa dan yang asli (kepastiannya terjamin).
Kalau kita sebagai anak Tuhan, seringkali dibilang “Kalian harus hidup kudus”, padahal kalau kita lihat dari pengertian dari kata kudus itu sendiri adalah sesuatu yang kelihatannya mustahil untuk dilakukan. Kenapa? Karena manusia dari awalnya sudah jatuh dalam dosa, sudah tidak asli lagi, sudah tercemar (tidak bersih lagi).  Hal ini sangat bertolak belakang dengan pengertian kudus yaitu bersih dari dosa dan asli.
Maka dari itu, Allah berpesan di dalam perjanjian lama ini, tepatnya di Imamat 19. Bahwa manusia itu harus kudus dihadapan Allah agar tidak mati. Karena sesuatu yang kudus (Allah), tidak dapat bersentuhan ataupun berdekatan dengan sesuatu yang najis (dosa), karena kalau sesuatu yang kudus itu berdekatan, apalagi bersentuhan dengan sesuatu yang najis, ia akan menjadi sesuatu yang najis juga. Kekudusan itu akan hilang dari padanya dan ia tidak layak untuk disebut kudus kembali.
Nah, itulah sebabnya Allah kita yang sangat baik ini memberikan, (ambil istilahnya di zaman sekarang ini) beberapa tips agar kita dapat hidup kudus, karena kalau kita kudus, kita bisa dengan mudah terkoneksi dengan Allah dibandingkan ketika kita masih “najis”.
1. Mengasihi Tuhan Allah kita
Contohnya:
·         Memelihara hari sabat (ay 3)
·         Jangan berpaling kepada berhala (bisa berupa patung, pekerjaan, hobby, kesibukan kita, adat istiadat, dan lain sebagainya) (ay 4)
·         Jangan bersumpah dusta demi nama Tuhan (ay 12)
·         Mempersembahkan persembahan sulung kepada Tuhan sebagai yang utama (ay 25)
2. Mengasihi sesama kita, terutama orang yang lebih tua dari kita.
Contohnya:
·         Harus hormat kepada orang tua (ay 3)
·         Jangan memeras dan merampas sesuatu milik orang lain (ay 13)
·         Jangan mengutuki orang (ay 14)
·         Jangan berbuat curang (ay 15)
·         Jangan memfitnah orang (ay 16)
·         Jangan membalas orang lain dan jangan menaruh dendam (ay 18)
·         Dan sebagainya
Percayalah, ketika kita mengasihi seseorang, kita secara tidak langsung pasti akan menghormatinya. Kita juga akan mendengarkan nasihatnya, memerhatikan larangannya, serta mengikuti perintahnya. Dan yang paling penting adalah kita semakin menyerupai dirinya. Mungkin akan ada beberapa sifat yang tertular, ataupun kebiasaan-kebiasaan yang akan menjadi milik kita juga. Begitu halnya dengan kerohanian kita, ketika kita semakin hari semakin dekat dengan Tuhan, kita begitu mengasihi Dia, kita mengikuti segala perintahNya dan menjauhi  apa yang dilarangNya, juga secara sadar maupun tidak sadar, akan banyak sekali karakter-karakter kita yang mirip dengan karakter Kristus akan terpancar dan dilihat oleh banyak orang disekeliling kita. Dan satu hal lagi yang paling penting adalah secara perlahan-lahan, kita hidup menjadi kudus.., kudus.., dan semakin kudus. Dibebaskan dari kehidupan kita yang lama, yang penuh dengan lumpur dosa. Kita akan semakin kudus, karena itulah yang Tuhan mau, sehingga kita bisa dengan bebas bergaul erat dengan Ia yang adalah kudus.     
Penerapan :
Membaca Alkitab setiap hari dan memfokuskan diri lebih lagi kepada firman Tuhan serta mendalaminya dan menjadi pelaku Firman, sehingga kita lebih mengenal akan Allah dan menjadi pribadi yang sempurna.
Matius 5 : 48
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar